Seeing is believing. Untuk memudahkan memberi jawaban, saya akan menggunakan contoh beberapa slide aktual yang saya pakai dalam presentasi kepada khalayak dan mengapa slide tersebut digunakan. Saya menggunakan studi kasus presentasi berjudul: “Building Learning Culture Towards A Learning Organization” yang disampaikan pada seminar Himpunan Pengelola Sumber Daya Manusia Indonesia (HPSMI) dan beberapa seminar lainnya.
Slide Pertama: Pembukaan Yang Kuat Dengan Kutipan
Slide berikut adalah pembukaan berupa kutipan dari Alvin Toffler. Fungsi slide ini untuk memberi pembukaan yang kuat (impactful) sekaligus memperkuat tema yang dibahas. Slide ini membantu menegaskan bahwa proses belajar (learning) adalah suatu keharusan baik buat individu maupun organisasi. Perhatikan slide seperti ini harus mudah dibaca dan jika diperlukan bisa diberi penekanan pada frase khusus dengan warna yang berbeda, diberi cetak miring atau tebal.Slide Kedua: Latar Belakang Yang Visual
Slide ini memberi pengantar atau latar belakang mengapa sebuah organisasi perlu terus belajar. Perhatikan bahwa slide ini sebenarnya sangat sederhana. Versi simpel-nya adalah dengan membuat bulleted list. Namun dengan mengubahnya menjadi gambar visual Anda dapat membuatnya lebih baik dan memberi kesan kuat bagi audiens. Jika ingin memberi gambar, usahakan gambar yang digunakan memiliki hubungan dengan teks yang mendampingi. Jika tidak, audiens akan bingung dan berusaha mencari asosiasi antara gambar dengan teks sehingga perhatian mereka teralihkan dari Anda sebagai presenter.Slide Ketiga: Pembahasan Yang Lengkap
Slide berikut cukup kompleks karena banyaknya teks yang muncul. Slide seperti ini bisa disederhanakan hanya dengan menampilkan komponen kunci tanpa deskripsi. Namun dengan mempertimbangkan agar slide ini mudah dibaca kembali oleh audiens maka deskripsi ringkas tetap diberikan. Saya menggunakan model segi lima untuk memberi penekanan bahwa seluruh komponen dalam sebuah Learning Organization adalah setara dan sama pentingnya.Slide Keempat: Diagram Komponen Yang Saling Berhubungan
Dalam slide berikut dijelaskan 3 komponen penting agar tercipta budaya sharing di perusahaan yakni:- Kontributor
- Audiens
- Media sharing
Slide Kelima: Kesimpulan Dengan Penekanan Kata Kunci
Slide berikut adalah slide yang sangat sederhana dan menyimpulkan isi presentasi. Slide ini menggunakan bullet list standar. Jika Anda perhatikan, sebenarnya slide ini kurang memenuhi kaidah maksimum 7 baris. Namun karena daftar tersebut akan sangat tanggung jika dipecah dalam dua slide maka saya paksakan namun tetap mempertahankan kalimat sependek mungkin dan mudah dibaca oleh audiens yang duduk paling jauh. Perhatikan pula model bullet list bisa diperkuat dengan memberi penekanan tertentu pada kata-kata kunci. Dalam beberapa hal, Anda bahkan dapat menuliskan hanya kata kuncinya saja dalam slide dan memberikan penjelasan ketika presentasi disampaikan.Slide Keenam: Penutup Yang Ringkas dan Mudah Diingat
Slide terakhir digunakan untuk memberi penutup yang kuat dan menyimpulkan keseluruhan presentasi dalam bahasa sederhana:- I learn – I share – I grow
- Knowledge menciptakan Performance menghasilkan Sustainable Growth
Itulah beberapa slide yang saya pakai dan alasan penggunaannya. Jika Anda akan membuat slide presentasi, hal pertama yang harus ditanyakan adalah:
- Apakah saya memerlukan slide tersebut?
- Apakah slide tersebut mendukung apa yang akan saya sampaikan dalam presentasi?
- Bagaimana agar slide tersebut ringkas, sederhana, namun memiliki dampak yang kuat buat audiens?
- Apakah sebaiknya dibuat dalam bentuk bulleted list, diagram, chart, gambar atau lainnya?
http://www.muhammadnoer.com/